KABAR BIREUEN, Bireuen – Kondisi jalan nasional dalam wilayah Kabupaten Bireuen di sejumlah titik dipenuhi ‘lubang maut’, bahkan di beberapa titik yang baru diperbaiki pun mulai rusak lagi.
Pantauan Kabar Bireuen Sabtu (22/11/2025), kondisi jalan nasional Medan-Banda Aceh di Kecamatan Kota Juang dan Peusangan dipenuhi lubang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan bagi pengendara, terutama sepeda motor.
Di bundaran Simpang Empat Kota Bireuen terdapat beberapa lubang berdiameter sekira 50 cm lebih dan kedalaman 10-15 cm. Kemudian, di kawasan Geulanggang Teungoh juga tampak sejumlah lubang yang semakin melebar.
Di depan Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Bireuen dan depan Sekretariat Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kejari Bireuen, tampak telah berlubang lagi pada lokasi baru diperbaiki yang diperkirakan lamanya belum satu bulan.

Selanjutnya, di depan SMA Negeri 2 Bireuen juga tampak rusak parah, ditambah terendam air hujan dalam dua hari ini.
Di Kecamatan Peusangan, kerusakan juga terlihat di kawasan Gampong Sagoe dan i Gampong Baro.
BPJN Aceh Diminta Tidak Tutup Mata
Terkait kerusakan infrastruktur jalan nasional di sejumlah titik, Wakil Ketua DPRK Bireuen, Muslem Abdullah yang diminta tanggapannya, meminta pejabat Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Aceh tidak mengabaikan keselamatan rakyat dengan membiarkan lubang-lubang bertebaran di jalan.
“Kalau ada lubang di jalan ditutup lubangnya, jangan matanya ditutup. Balai (BPJN) tidak boleh lalai. Jangan tunggu jatuh korban dan diviralkan dulu baru diperbaiki,” ujar Muslem Abdullah.

Menurut politikus Partai Aceh (PA) berlatar belakang kombatan GAM ini, perbaikan jalan nasional oleh BPJN dilakukan asal jadi tanpa memperhatikan kualitas.
“Buktinya, di beberapa titik setelah diperbaiki sudah rusak lagi. Padahal belum sampai satu bulan,” sebutnya.
Pajak kendaraan yang dibayar oleh rakyat, sebut Cek Lem —sapaan akrab Muslem Abdullah— tidak sebanding dengan infrastruktur disediakan negara.
“Belum lagi kendaraan rakyat yang rusak akibat terperosok ke lubang di jalan, tidak tahu mau diminta tanggung jawab ke siapa,” pungkas Cek Lem geram. (Rizanur)












