KABAR BIREUEN– Selamat dan sukses kepada H Saifannur S.Sos dan Dr Muzakkar A Gani SH,M.Si yang baru saja dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bireuen.

Jadilah pemimpin yang amanah  dan bijaksana selama lima tahun ke depan dalam memimpin Bireuen.

Begitulah pesan pembuka Gubernur Aceh drh H Irwandi Yusuf, M.Sc dalam sambutannya usai mengambil sumpah dan melantik Bupati dan Wakil Bupati Bireuen periode 2017-2022, Kamis (10/8/2017) di Kantor pusat Pemerintahan Bireuen di Cot Gapu.

“Saya kenal Saifannur sewaktu menggarap jalan Takengon-Cot Panglima untuk membuka isolasi wilayah tengah, karena pengerjaan jalan itu saya hampir masuk penjara, sebab secara lisan memerintahkan Saifannur untuk membuka jalan tersebut,” ungkap Irwandi disambut tawa tamu yang hadir.

Saifannur itu, sebut Irwandi, adalah pengusaha, politikus dan sekarang  bupati, dia  seperti Donald Trump. Tak pelak, pernyataan Irwandi yang menyamakan Saifannur dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tersebut membuat ribuan undangan yang memenuhi tenda pelantikan Bupati Bireuen itu tertawa.

Ekspresi wajah Saifannur justru menunjukkan dirinya agak sedikit malu dengan perkataan orang nomor satu di Aceh itu. Bahkan, tiba-tiba  topi yang dikenakannya jatuh dari kepalanya saat dia mengusap-ngusap wajahnya karena malu.

“Saifannur menang berkat memakai nomor 6, partisipasi pemilih pada Pilkada Bireuen lalu mencapai 73, 33  persen, sebanyak  26, 7 persen tak datang atau rusak suaranya. 35 persen suara milik Saifannur, yang kemudian ditetapkan oleh KIP  sebagai pemenang Pilkada Bireuen. Walau tak mampu saingi angka yang saya dapat, tapi hari ini mereka dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bireuen,” sebut Irwandi.

Pada kesempatan itu, Gubernur Aceh yang merupakan putra asli Bireuen itu mengharapkan agar Saifannur yang dulunya membangun Bireuen sebagai kontraktor, kini harus jadi inisiator. Tidak boleh lagi jadi pemborong, sehingga ada peluang bagi kontraktor yang selama ini kalah bersaing untuk jadi pemenang. Itu namanya pemerataan.

“Saya berharap Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Bireuen harus sejalan dengan visi- misi yang diusung Pemerintah Aceh serta RPJM nasional. Dalam RPJM Aceh 2017-2022  yang mengusung visi Terwujudnya Aceh damai dan sejahtera melalui pemerintahan yang bersih, adil, dan melayani,” jelasnya.

Dirincikannya, berbagai program untuk mendukung visi tersebut, yaitu program Aceh Seujahtra,  Aceh SIAT, Aceh Caròng, Aceh Energi, Aceh Meugoë dan Meulaôt, Acèh Troë, Acèh Kreatif, Acèh Kaya, Acèh Peumulia, Acèh Damê, Acèh Meuadab, Acèh Teuga, Acèh Green, Acèh Seuninya, dan Acèh Seumeugot.

Irwandi berharap kepada Saifannur agar mampu menggali dan manfaatkan potensi daerah sebagai sumber Pendapatan Asli daerah (PAD). Gaji anggota dewan ditentukan dari besaran PAD suatu daerah.

“Bireuen basis Pertanian Aceh,  juga sektor perikanan ikan tangkap yang sangat besar. Karena itu, dia berharap agar adanya cetak sawah baru. Butuh sawah untuk menanam padi, Paya Kareung harus dinormalisasi kembali, daerah tangkapan air dan pariwisata. Kita ingin kembalikan kawasan Paya Kareung seperti dahulu, bukan menjadi sawah. Sewaktu saya kecil, di sana saya biasa berenang, memancing dan petik boh cirih (teratai),” ungkapnya.

Dia akhir kesempatan itu, Irwandi meminta agar dilakukan  Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr fauziah Bireuen yang menjadi rumah sakit rujukan regional. Pelayanan di bidang medis harus ditingkatkan. (Ihkwati)