KABAR BIREUEN, Makmur – Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Gampong Ulee Gle, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, dilaporkan tidak berfungsi.
Sarana umum senilai Rp444.500.000 yang dibiayai APBN Tahun Anggaran 2023 ini, hingga kini belum dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sebagaimana tujuan dasar dari program Pamsimas.
Hal itu diungkapkan seorang warga Gampong Ulee Gle kepada Kabar Bireuen melalui telepon seluler, Selasa (4/11/2025).
“Pamsimas di tempat kami dibangun tahun 2023, tetapi sampai sekarang tidak berfungsi sama sekali,” ungkap warga tersebut yang minta identitasnya tidak dipublikasikan.
Menurutnya, sumber air untuk Pamsimas tersebut dari air sungai. “Sumber ie dari alue (sumber air dari sungai). Apakah air itu layak dijadikan untuk air minum,” sebutnya.
Ia berharap, jika fasilitas yang dibangun menggunakan uang negara tidak bermanfaat bagi rakyat, sebaiknya dialihkan untuk program mendesak lebih dulu, meskipun Pamsimas juga kebutuhan bagi masyarakat.

“Tapi kalau sudah dibangun tidak bisa dimanfaatkan, lebih baik dibangun sarana lain yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat. Ini berapa banyak uang negara yang mubazir. Pemerintah harus mengevaluasi program ini di Kabupaten Bireuen,” pungkasnya.
Sementara Tuha Peut Gampong Ulee Gle, Musa yang dihubungi Kabar Bireuen melalui telepon seluler, membenarkan proyek Pamsimas di tempatnya tidak berfungsi.
“Benar. Tidak berfungsi sampai sekarang,” ujarnya singkat, kemudian sambungan telepon terputus.
Sebagai tambahan informasi, Pamsimas adalah program andalan nasional. Di Kabupaten Bireuen, mulai 2014-2023 sudah 96 gampong tersedia sarana untuk penyediaan air minum dan sanitasi.
Tujuan program Pamsimas, untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan air minum dan sanitasi yang aman, layak, dan berkelanjutan, terutama di perdesaan, serta meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat
Namun, media ini belum memperoleh data dan informasi lengkap lokasi dampingan Pamsimas, termasuk keberfungsiannya. (Rizanur)










