KABAR BIREUEN – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mengingatkan Direktur Bank Aceh Syariah (BAS) dan seluruh jajaran, untuk menjaga masyarakat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari bahaya jeratan pinjaman online atau Pinjol.
Hal tersebut disampaikan Achmad Marzuki saat blusukan ke Pasar Al-Mahirah, di kawasan Lamdingin, Banda Aceh, Selasa (11/7/2023).
“Bank Aceh harus bergerak cepat, gencarkan sosialisasi terkait KUR (Kredit Usaha Rakyat) ini. Jangan kalah cepat dengan Pinjol. Jaga, jangan sampai masyarakat UMKM kita justru terjebak Pinjol,” pesan Penjabat Gubernur kepada Direktur BAS, Muhammad Syah, yang turut mendampinginya.
Kepada Direktur dan jajaran BAS di Unit UMKM BAS di Pasar Al Mahirah, Penjabat Gubernur juga berpesan, agar mempermudah proses pembiayaan khususnya ke sektor UMKM di Pasar Al-Mahirah.
“Gencarkan sosialisasi, jangan dipersulit. Jika masyarakat butuh bantuan pembiayaan, maka harus kita bantu, harus kita permudah. Jangan mau kalah cepat dari Pinjol,” tegas Achmad Marzuki.
Di Pasar Al-Mahirah, Penjabat Gubernur sempat berdialog dengan beberapa pedagang. Salah satunya adalah Hendra, pemilik toko beras, Hendra Jaya. Pria itu salah satu penerima bantuan pembiayaan dari BAS.
“Hendra dibantu berapa sama BAS? Berapa harga sewa tokonya?” tanya Achmad Marzuki.
“Dibantu Rp50 juta Pak. Harga sewa tokonya Rp15 juta per tahun Pak,” jawab Hendra.
“Bagus ini, anak muda sudah punya usaha sendiri. Sukses ya Hendra,” kata Gubernur sembari mengamini ajakan foto dari Hendra.
Usai berdialog dengan Hendra, Penjabat Gubernur juga sempat berdialog dengan para pedagang daging, pedagang ayam potong dan pedagang sayuran di Pasar Al-Mahirah, serta meninjau cold storage di komplek Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo. (Red)