KABAR BIREUEN– Warga Gampong Paku, Kecamatan Simpang Mamplam pertanyakan, realisasi pengaspalan jalan di desa tertinggal tersebut. Pasalnya, pemukiman warga yang berjarak sekitar 400 meter dari jalan nasional itu, akses jalannya sangat buruk.

Tak satu pun ruas jalan di Gampong Paku yang beraspal. Pihak aparatur gampong sudah mengajukan permohonan pembangunan dan pengaspalan jalan tersebut tahun 2016 lalu ke kabupaten melalui Musyawarah Perencana Pembangunan (Musrembang) kecamatan.

Menurut pengakuan Keuchik Gampong Paku, Nawawi Ali, Senin (19/6/2017), jalan Gampong Paku mendapat rangking kedua saat diumumkan oleh Camat Simpang Mamplam, Erry Seprinaldi, S.STP, S. Sos, M.Si, untuk segera dibangun.

Pembangunan jalan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2017. Namun, sampai saat ini masih dalam tanda tanya, kapan jalan Gampong Paku diaspal. Warga Paku sangat berharap dan menunggu realisasinya.

Nurmasyitah, salah satu warga Paku, sangat berharap ada inisiatif dari pihak pemerintah untuk membangun jalan di desanya. Ia sangat kesal karena setiap hari harus melintasi jalan yang penuh bebatuan.

“Jika musim hujan, jalan licin penuh lubang dan tergenang air, sehingga harus sangat hati-hati agar tidak terjatuh saat menggunakan kendaraan,” katanya.

Berbeda lagi ketika musim kemarau, katanya, debu beterbangan sepanjang jalan tersebut. Ditambah lagi saat ini sedang ada pekerjaan proyek penggalian bendungan di Gampong Paku, truk angkutan tanah keluar masuk desa, jalan tidak disiram terlebih dahulu. Sehingga, pengendara sepeda motor terkena efeknya karena dipenuhi debu sepanjang jalan. (Fitriani/Jurnalis warga)