KABAR BIREUEN-SOLOPEDULI bersama warga terdampak bencana tsunami Selat Sunda menanam 1000 pohon produktif di wilayah terdampak bencana tsunami dan wilayah rentan bencana yakni di Kampung Simpang, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang Banten pada Jumat (22/2/2019).

Pohon yang akan ditanam berupa pohon alpukat dan pohon durian. Pemilihan pohon tersebut selain untuk menghijauan, juga untuk menekan dan mencegah banjir dan gempa.

Selain itu, penanaman pohon produktif juga untuk menghidupkan perekonomian warga terdampak. Selain menanam pohon, SOLOPEDULI juga membagikan bantuan baju untuk warga.

Satu hari sebelumnya pada Kamis (21/2/2019), SOLOPEDULI juga telah meresmikan perbaikan 20 kapal dengan penerima manfaat sebanyak 143 jiwa. Bantuan modal untuk perbaikan kapal nelayan dengan kisaran bantuan 8-10 juta per kapal.

Selain kapal, SOLOPEDULI juga memberikan bantuan sembako kepada 400 jiwa, memberikan bantuan permodalan usaha untuk 20 kelompok nelayan. Bantuan tesebut disalurkan di Kampunng Kalapa Koneng, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis Pandeglang, Banten.

Pada penyaluran tahap ketiga tersebut, SOLOPEDULI memberikan bantuan untuk 1.543 jiwa. Pada bantuan tahap pertama, 24/2/2019 dan bantuan tahap kedua pada 23/1/2019 SOLOPEDULI memberikan bantuan kepada 3.755 jiwa.

Total penerima bantuan untuk para korban tsunami Selat Sunda dari bantuan tahap pertama hingga tahap ketiga atau hingga 22/2/2019 mencapai 5.298 jiwa penerima manfaat.

Lurah Desa Banyuasih, Iyat Sanjaya (43) menyampaikan terima kasihnya kepada SOLOPEDULI yang terus mendampingi warganya dari paska kejadian hingga saat ini.

Mereka sangat bersyukur dengan bantuan-bantuan dan relawan yang dikirimkan. Dan sangat terharu karena kemarin Direktur umum SOLOPEDULI dan timnya bisa secara langsung meresmikan bantuan perbaikan kapal dan modal usaha dan hari ini bisa menanam pohon bersama warga terdampak bencana.

“Bantuan yang telah diberikan sangat bermanfaat untuk warga kami. Semoga Allah membalas segala kebaikan SOLOPEDULI dan para donaturnya, dan semoga SOLOPEDULI semakin maju,” ungkap Iyat Sanjaya kepada tim media SOLOPEDULI.

Direktur Umum SOLOPEDULI, Sidik Anshori menyampaikan pihaknya akan berupaya memenuhi kebutuhan yang diperlukan para korban baik yang sifatnya mendesak maupun untuk jangka panjang seperti perbaikan kapal, bantuan modal usaha maupun penanaman pohon.

Pihaknya memberi bantuan 1000 bibit pohon alpokat. Harapannya mereka tidak hanya sekadar menanam dan memetik buah, namun diharapkan, program ini bisa bermanfaat untuk jangka panjang.Pohon bisa memproduksi oksigen sebagai bentuk sedekah sesama orang, juga menghasilkan buah yang berdampak pada ekonomi pula.

Selain itu, juga membagikan sembako dan pemberikan pakaian kepada para korban tsunami. Dengan bantun-bantuan yang telah diberikan, diharapkan para korban bisa segera bangkit dari bencana dan bisa beraktivitas norma kembali.

“Kami akan terus mendampingi mereka melalui relawan kami yang ada disini agar apa-apa yang telah kami rencana untuk membangkitkan kehidupan mereka dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para donatur yang telah membantu terealisasinya program recoveri paska bencana ini,semoga tambah berkah,” jelas Sidik. (REL)