KABAR BIREUEN-SOLOPEDULI menyalurkan santunan pelunasan pengobatan untuk bayi prematur, Zain Hamizan De Adwa, Senin (11/2/2019).

Zain adalah anak dari Dwi Cahyono seorang cleaning servise (outsourcing) di suatu lembaga keuangan swasta.

Zain lahir dengan berat badan hanya 860 gram pada (30/10/2018) lalu. Kondisi berat badan yang sangat kecil maka Zain harus dirawat di ruang PICU.

Dalam perawatannya hingga hari ke-11, orangtua Zain sudah menanggung biaya Rp 17 juta. Untuk meningkatkan berat badan menjadi normal seperti bayi lainnya, Zain membutuhkan perawatan selama 2 bulan. Perawatan Zain per harinya membutuhkan biaya sekitar Rp 1,5- Rp 2 juta.

Dwi Cahyono mendaftarkan Zain ke BPJS yang mulai aktif pada (9/11/2018), tetapi kartunya tidak bisa digunakan karena awal masuk Zain belum menggunakan BPJS, hanya Ibu Zain yang bisa dicover BPJS hingga proses melahirkan.

Dwi Cahyono beralamat di Pajang Laweyan Surakarta. Santunan pelunasan pengobatan Zain disalurkan di PKU Muhammadiyah Surakarta.

Dwi Cahyono menyampaikan terimakasihnya kepada SOLOPEDULI yang telah membantu biaya pelunasan pengobatan Zain.

”Alhamdulillah berat badan Zain saat ini sudah mencapai 2 kilogram. Kondisi Zain sudah sehat, tetapi masih ada benjolan di jantung yang dapat mengganggu berat badan Zain. Zain masih harus kontrol sebulan sekali di Rumah Sakit Moewardi,” ungkap Dwi

Untuk ke depan, Zain memerlukan susu formula untuk meningkatkan berat badan dan menjalani kontrol untuk memantau benjolan di jantung.

Direktur Fundraising SOLOPEDULI, Sutarno melakukan penggalangan dana untuk Zain dari sekitar 2 bulan yang lalu.

Alhamdulillah, hari ini pihaknyaisa menyalurkan santunan untuk pelunasan pengobatan Zain. Dengan bantuan ini kami berharap Zain bisa terus tumbuh sehat dan orangtua Zain tidak perlu merisaukan biaya pelunasan pengobatan putranya tersebut.

“Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para donatur SOLOPEDULI yang telah membantu dan menyalurkan donasi untuk biaya pelunasan pengobatan Zain, semoga Allah membalas kebaikan para donatur dengan balasan yang lebih baik,” jelas Sutarno. (REL)