KABAR BIREUEN-Puluhan mahasiswa dan dosen berbaur terlibat dalam kegiatan yang digelar Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim Pergelaran Seni Rakyat Aceh, berlangsung di kampus timur Umuslim, Selasa (10/9/2019).

Kegiatan mengambil tema “Berbahasa dan Bersastra Bukti Generasi Cinta Budaya dan Cerdas dalam Berkarya”. Diikuti seratusan dosen, mahasisea dan siswa SLTA sederajat berlangsung di kampus timur Umuslim.

Acara dibuka wakil Dekan III Fkip Dra.Siti Khaulah,MPd, yang dalam sambutannya menyebutkan, kegiatan Pergelaran Seni ini sebagai wadah pencarian bakat dan minat para siswa maupun mahasiswa di bidang Bahasa dan Sastra.

“Melalui kegiatan ini peserta dapat menguji kemampuan sehingga terbagun mental yang kuat, siap untuk berkompetisi,” ujar Siti Khaulah.

Kegiatan diikuti siswa  dari berbagai sekolah SMA sederajat di Kabupaten Bireuen, mahasiswa serta dosen. Pergelaran Seni Rakyat Aceh memperlombakan beberapa jenis perlombaan seperti lomba Cagok Aceh, lomba drama rakyat, lomba baca puisi, lomba debat, serta lomba masak kuliner Khas Aceh yang dikuti dosen Universitas Almuslim.

Lomba baca puisi juara I diraih oleh  siswa SMA Negeri 1 Bireuen, Juara II SMA Negeri 7 Bireuen, Juara III diraih oleh SMA Negeri 2 Bireuen. Lomba Cagok, juara I diraih oleh Mass Azzahra, juara II SMA Negeri 1 Kuala, juara III SMA Negeri 3 Bireuen. Lomba drama juara I diraih oleh Pesantren Almuslim, Juara II SMA Negeri I Jangka, Lomba debah bahasa, juara I diraih oleh kelompok III, juara II kelompok II, juara III kelompok V.

Sementara lomba masak, juara I diraih oleh pasangan Syarifah Maihani, SE.,MM. dan Elviana, SP.,M.Si., juara II  Siti Khaulah, M.Pd. dan Nurlaili, M.Pd, juara III diraih Zahrianti Zubir, MA. dan M.Iqbal, MA.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Nurmina, M.Pd. menyampaikan, agenda rutin Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) prodi Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan bagian program  L2Dikti melalui Program Kegiatan Kemahasiswaan (PKM)  tahun 2019.

Nurmina berharap kegiatan ini jangan semata-mata dianggap sebagai ajang berkompetisi, tetapi sebagai sarana  silaturrahmi dan menumbuhkan kreatifitas mencintai budaya daerah sendiri. (Ihkwati)