KABAR BIREUEN – Ketua Badan Kemakmuran Mesjid Besar Peusangan, Tgk Anwar Hasan atau Cek Wan, sangat giat menggalang dana untuk pembangunan Mesjid Besar Peusangan. Bahkan sampai ke luar negeri menggalang sumbangan.

Tgk Anwar Hasan yang ditemui Jumat (15/3/2019) usai salat jumat di Mesjid Besar Peusangan (MBP) mengungkapkan, kebutuhan anggaran untuk rehab total MBP mencapai Rp 65 milyar.

“Kalau dalam RAB dan perhitungan harga material saat ini, butuh dana sekitar Rp 65 milyar,” ungkapnya.

Menurut anggota DPRK Bireuen dari Partai NasDem ini, mesjid yang dibangun sekarang berkontruksi dua lantai ukuran 40m x 60m dan dapat menampung 8.000 orang jamaah.

Cek Wan menargetkan, pembangunan dapat diselesaikan dalam waktu 5 tahun jika tidak terkendala dengan dana. “Pembangunan sudah dimulai awal 2018. Alhamdulillah sampai hari ini masih berjalan lancar dengan dukungan dan bantuan dari semua masyarakat,” katanya.

Untuk pekerjaan pondasi, lanjut politikus yang pernah menjabat Keuchik Gampong Pante Gajah, Kecamatan Peusangan ini, menghabiskan biaya Rp 3,2 milyar lebih.

Melanjutkan pembangunan tahun 2019, kata Cek Wan, membutuhkan anggaran sekitar Rp 10 milyar. Menurutnya, tahun ini Pemerintah Aceh telah menganggarkan dana Rp 4,9 milyar dalam bentuk hibah.

Kemudian, Pemerintah Kabupaten Bireuen juga mengalokasikan dana Rp 700 juta. “Saya bersama Tgk H Rais dan Murdani Banta Ali selaku anggota dewan dapil II mengajukan melalui dana Pokir tahun 2019 sebesar Rp 195 juta,” paparnya.

Sumber anggaran untuk pembangunan mesjid diharapkan dari sumbangan masyarakat Peusangan Raya (Kecamatan Peusangan, Jangka, Peusangan Selatan dan Peusangan Siblah Krueng).

“Kita juga mengharapkan sumbangan dari masyarakat di luar Peusangan Raya, masyarakat luar Kabupaten Bireuen dan Aceh. Bahkan kami juga menggalang sumbangan dari masyarakat Aceh yang di luar negeri,” ungkapnya.

Menurutnya, BKM telah menempatkan kotak infaq (caleng) di setiap gampong dalam Kecamatan Jangka.

“Tahap pertama kami tempatkan di 46 gampong dalam Kecamatan Jangka. Nanti akan kami tempatkan di 156 gampong dalam wilayah Peusangan Raya. Targetnya setiap gampong terkumpul Rp 1 juta perbulan,” jelas Anwar lagi.

Selain di gampong-gampong, lanjut Cek Wan, di setiap toko, kios dan warung-warung dalam Kota Matangglumpangdua juga ditempatkan 529 buah kotak sumbangan. “Dari kotak sumbangan itu setiap bulan terkumpul Rp 56 juta,” paparnya.

Menurutnya lagi, baru-baru ini ada Hamba Allah dari Gampong Neuheun, Kecamatan Peusangan telah menyumbang uang tunai Rp 515 juta dan 600 batang besi, jika diuangkan mencapai Rp 115 juta.

Untuk saat ini, kas pembangunan MBP masih tersisa Rp 700 juta.
Kata Cek Wan, dari kebutuhan Rp 10 milyar tahun ini, BKM harus mengupayakan dana dari berbagai sumber kurang lebih Rp 3,5 milyar lagi.

Ini diharapkan sumbangan kotak calengan yang diedarkan di 156 gampong dan 529 di toko-toko atau warung. “Target kami, setiap bulan dapat terkumpul Rp 400 juta,” katanya.

Agar pembangunan MBP tidak terhenti dan rampung sesuai target, imbuh anggota dewan yang menolak diberi honorarium sebagai Ketua BKM MBP ini, telah mengirimkan proposal untuk pembangunan MBP.

Menurutnya, lebih 200 eks proposal dikirim ke berbagai pihak yang punya hubungan dan dikenalnya. “Ke Banda Aceh ada 85 eks, Lhokseumawe dan Aceh Utara 65 eks, Bireuen 45 eks, Qatar dan Kuwait ada 7 eks proposal,” urainya.

Disebutkannya, menara mesjid telah dibongkar karena terkena perluasan bangunan mesjid. “Anggaran untuk bongkar menara mesjid Rp 50 juta. Itu kita tender juga,” pungkasnya. (Rizanur)