KABAR BIREUEN– Dewan Perwakilan Wilayah Gema Aneuk Muda Nangroe Aceh (DPW GAMNA)  Bireuen melakukan kunjungan ke makam ulama dan raja di beberapa tempat di Bireuen, Sabtu (17/3/2018).

Makam yang diziarahi tersebut adalah Kuburan Raja Jeumpa di Blang Seupeung, Kecamatan Jeumpa, ke makam Laskmana di Desa Lakmana, Kecamatan Jeumpa dan Kuburan Habib Bugak di  Gampong Pante Peusangan, Kecamatan Jangka.

Ketua Gamna Bireuen, Azhari menyebutkan, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan sejarah masa lalu pada generasi muda, yang kini hampir dilupakan di tengah masyarakat.

Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, menjadi motivasi bersama semua elemen untuk terus memperkenalkan sejarah masa lalu pada generasi muda.

“Agar perjuangan para syuhada terus kita kenang sepanjang generasi dan perlu mata pelajaran khusus bagi masyarakat Aceh di sekolah untuk mengenal baik pahlawan, ulama, umara dan juga raja-raja yang ada seluruh Aceh yang mungkin hari ini generasi sudah lupa,” ungkap Azhari.

Sementara itu, Koordinator Acara, Fadli  sangat terharu dan bangga jadi putra Bireuen, namun sayangnya,  mereka baru saat ini mengetahui sejarah yang luar biasa ada di Kota Juang tersebut.

“Sebelumnya kami tidak mengetahui adanya makam raja dan ulama yang termasyur di Bireuen, tapi dengan kegiatan ini dapat menjadi ilmu dan pegalaman baru bagi kami,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Asmaul Husna, salah satu siswa di Bireuen yang juga sebelumnya tidak mengetahui sejarah tentang ulama dan raja –raja di Bireuen.

“Karena itu  kami datang hari ini ke makam tersebut. Sayang sekali, semua  makam yang kami kunjugi tidak terurus dengan baik. Sebagai generasi penerus, kami sangat mengharapkan agar pemakaman Habib Bugak, Raja Jeumpa, dan Lakmana diperhatikan oleh pemerintah,” sebutnya.

Padahal, katanya, ini penting demi melestarikan sejarah untuk generasi akan datang. Karena itu,dia berharap dinas terkait atau masyarakat umumnya ikut peduli tas makam-makam tersebut.

“Kami sangat sedih melihat kondisi di lapangan , mulai dari jalan dan tempat singgah bagi tamu baik lokal dan luar negeri. Sungguh malu kita dengan daerah lain, dimana makam-makam ulamat sangat dihormati dan dijaga dengan baik. Semoga harapan kami  jalan menuju ke pemakaman,  pamplet menuju ke lokasi segera diperbaiki,” pungkasnya.

Saat berkunjung makam Habib Bugak, rombongan Gamna Bireuen disambut oleh generasi ke 8 Habib Bugak yaitu Said Muzakkir.

Dalam kunjungan ini, juga berdiskusi sejarah tanah wakaf Habib Bugak  yang ada di Mekkah.

“Tanah di Mekah khusus bagi masyarakat Aceh diwakafkan, baik yang naik haji atau yang belajar ke Mekkah, bukan untuk negara diwakafkan,” jelas Said Muzakkir.

Said Muzakkir mengharapkan kepedulian semua elemen, terutama  pemerintah agar jalan menuju ke kuburan Habib Bugak diperbaiki lebih layak dan bagus lagi.

Tak hanya itu, sarana dan  prasarana masih kurang juga agar dilengkapi, karena sampai saat ini belum ada sentuhan bantuan apapun untuk pemugaran makan tersebut.

“Padahal Habib Bugak ulama yang dikenal sampai ke mancanegara, tapi sayang makamnya tidak ada yang peduli. Pihak keluarga sudah mengupayakan mushalla dan beberapa tempat wuduk, namun maih kurang maksimal dan belum bisa digunakan. Karena itu  perlu pembenahan yang layak, agar tamu-tamu dari mancanegara yang hadir bisa berteduh dengan nyaman,” harapnya. (Ihkwati)