Ilustrasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penangkapan terduga teroris. (Antara/Muhammad Iqbal)

KABARBIREUEN – Densus 88/Antiteror membekuk empat orang terduga teroris di sekitar Cilegon, Banten, Kamis (23/3/2017). Satu pelaku tewas dan seorang lagi terluka tembak.

“Mereka ditangkap Kamis (23/3) sekitar pukul 12.00 WIB. Yang tewas adalah Nanang Kosim,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto, Kamis (23/3/2017) sore.

Tiga orang lainnya adalah Achmad Supriyanto kelahiran 30 Mei 1983, ada Icuk Pamulang, dan Abdul Majid yang terluka tembak di tangan.

“Kronologi penangkapan rombongan tersangka berangkat dari arah Anyer dengan dua kendaraan Avanza, masing-masing mobil dua orang,” sambungnya.

Setibanya di Ciwandan, Cilegon, mobil tersangka melambat sehingga petugas mengambil kesempatan untuk menghentikan dengan cara memotong jalur mobil tersangka.

“Mobil Achmad Supriyanto dan Icuk Pamulang saat dipotong petugas, tersangka langsung menyerah. Sehingga dapat langsung ditangkap,” urainya.

Sementara mobil Nanang Kosim dan Abdul Majid saat akan ditangkap petugas, tersangka tidak kooperatif dan memacu kendaraannya untuk menabrak mobil petugas yang mengadang.

“Sehingga pelaku dilumpuhkan dan oleh petugas kemudian dibawa ke RS tapi dalam perjalanan ke RS, tersangka Nanang meninggal dunia,” imbuhnya.

Dari mereka disita sepucuk pistol. Nanang mengikuti pertemuan Jamaah Anshor Daulah (JAD) di Batu, Malang pada 20-25 November 2015. Nanang juga sebagai pengajar teknik persenjataan.

“Mereka merencanakan pelatihan militer di Halmahera yang akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer kelompok ini, pengganti Poso,” lanjutnya.

Juga menyembunyikan Abu Asybal selama dalam pelarian paska bom Thamrin 2016 dan bersama dengan Fajrun melakukan latihan membuat bom di Gorontalo tahun 2016.

“Lalu juga mengetahui dan menyembunyikan Andi Bakso, pelaku bom gereja Samarinda. Selain itu juga membeli senjata M16 untuk kelompok Anshor Daulah yang sudah direncanakan sejak tahun 2015,” paparnya. (beritasatu.com)