KABAR BIREUEN-SOLOPEDULI kembali menerjunkan relawan, perahu karet dan bantuan logistik ke wilayah terdampak bencana banjir di Pekalongan, Senin (28/1/2019).

enam relawan SOLOPEDULI diterjunkan dan membuka Posko bantuan di Desa Jeruk Sari Kecamatan Tirto Kabupaten Pekolongan sejak, Minggu (27/1/2019).

Posko bantuan SOLOPEDULI dilengkapi dengan dapur umum dan layanan kesehatan. Relawan SOLOPEDULI membantu proses evakuasi korban ke rumah-rumah dan membantu warga yang terdampak banjir di posko-posko pengungsian. Selain itu, pengiriman relawan ditujuan untuk assesment wilayah terdampak bencana.

Dari pemantauan relawan dan tim SIGAB SOLOPEDULI terdapat 6 Kelurahan yang dilanda banjir kiriman dari kota Pekalongan dan sekitarnya serta luapan air rob di pesisir pantai utara.

Enam kelurahan tersebut adalah Jeruk Sari, Bandengan, Mulyo Rejo, Pasir Sari, Tegal Dowo, Pulo Sari, Kramat Sari dan semuanya berada di Kecamatan Tirto. Banjir juga menggenangi beberapa wilayah di kota Pekalongan. Hingga saat ini terdapat sekitar 3000 warga yang mengungsi ke posko-posko pengungsian di Pekalongan.

Salah satu korban banjir di wilayah Tirto, Joko (60) menyampaikan minimnya bantuan dari pemerintah.

”Padahal banjir sudah lebih dari sehari. Kemensos hanya mendirikan 1 tenda, yang sekarangpun sudah terendam air setinggi betis, jadi sudah tidak bisa digunakan,” ungkap Joko.

Penuturan serupa disampaikan Ketua RT, Bapak Mulyono selaku Ketua RT, di wilayahnya terkena banjir paling parah.

”Banjir kali ini justru lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya, ada 2 SD, 1 MI, 3 Paud, 2 TK, 1 Masjid dan 7 Mushola yang terkena banjir. Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada tim SOLOPEDULI yang semenjak kemarin membantu warga yang terjebak banjir dan menyalurkan bantuan logistik disini,” jelas Mulyono.

Kordinator SIGAB SOLOPEDULI, Firman menyampaikan Posko utama SOLOPEDULI berada di rumah Mulyono (Ketua RT) Pabean Jeruk Sari, Tirto, Pekalongan yang terdiri atas 7 RW dan 22 RT.

Seluruh pemukiman warga digenangi banjir setinggi 60-70 cm (setinggi paha orang dewasa) yang menyebabkan lumpuhnya semua kegiatan warga karena akses jalan tertutup dari segala arah. Pagi ini, pihaknya mengantarkan anak-anak berangkat ke sekolah untuk try out dan membantu mengantarkan lansia ke posko-posko pengungsian dengan menggunakan perahu karet / booth.

“Pagi hingga siang ini kami membagikan makanan siap saji, selimut, terpal dan tikar kepada 600 KK di RW 6 Desa Jeruk Sari. Evakuasi korban banjir sudah kami lakukan semenjak kemarin malam. Tim medis dan bantuan layanan kesehatan juga kami siapkan untuk mengantisipasi bagi yang membutuhkan,” terang Firman.

sementara itu, Direktur Umum SOLOPEDULI, Sidik Anshori mengiriman relawan sesegera mungkin untuk memaksimalkan bantuan dan meminimalisir dampak banjir bagi para korban, terutama para korban yang masih terjebak di dalam rumah, dan diprioritaskan pada yang sedang sakit, lansia, anak-anak dan Ibu-Ibu.

Beberapa pihak memprediksikan hujan masih akan berlangsung dan banjir akan semakin tinggi. Pihaknya mengirimkan relawan-relawan yang sudah terlatih dan terbiasa terjun ke wilayah banjir.

“Mereka juga kami tugasi untuk asesmen wilayah bencana dan mendata kebutuhan para korban, sehingga ke depan kami bisa merencanakan dan menyediakan bantuan yang tepat untuk proses recoveri paska bencana di Pekalongan,” katanya.

Tim juga mengirimkan 6 relawan untuk 5 hari pertama paska banjir sampai  Kamis (31/1/2019), kalau nanti banjir semakin tinggi, akan dikirimkan relawan secara bergantian dan ditambahkan jumlah relawan.

“Sementara bantuan kami kirimkan secara bertahap sesuai kebutuhan para korban. Semoga dengan adanya tim relawan SOLOPEDULI dan bantuan logistik yang kami kirimkan bisa meringankan kesusahan dan kebutuhan para korban disana. Ini adalah salah satu program kami untuk membantu masyarakat yang sedang kesusahan dan membutuhkan bantuan. Maka kami ajak masyarakat untuk bersama-sama mensupport dan membantu kesusahan mereka semampu kita dengan bantuan terbaik dari kita,” jelas Sidik.