KABAR BIREUEN – Banyak hal yang dikemukakan masyarakat dalam sesi tanya jawab pada pertemuan silaturahmi dengan anggota DPR RI terpilih dari PKB, H. Ruslan M. Daud, di Rumah Aspirasi, Jalan Medan-Banda Aceh, Geulanggang Baro, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Kamis (12/9/2019) sore kemarin.

Ada harapan, keinginan dan juga uneg-uneg yang disampaikan sejumlah penanya kepada Ruslan M. Daud. Baik itu untuk kepentingan masyarakat secara umum maupun kebutuhan pribadi masing-masing.

Ruslan pun menjelaskan, kapasitasnya nanti sebagai anggota DPR RI, selaku pihak legislatif dan bukan eksekutif. Ada perbedaan dan batasan-batasan kewenangan antara pihak eksekutif dengan legislatif.

Meski begitu, kata dia, itu bukan berarti nanti dirinya tidak bisa memperjuangkan keinginan atau harapan masyarakat. Sangat bisa. Tentunya, itu sesuai dengan tupoksi masing-masing.

“Apalagi, dulu saya sudah pernah berpengalaman menjadi pihak eksekutif di sini. Insya Allah dan doakan, semoga saya dapat menyampaikan atau mengusulkan aspirasi-aspirasi yang sangat dibutuhkan rakyat kita,” jelas Ruslan.

Yang menarik dalam kesempatan tersebut, ada yang meminta agar Ruslan maju lagi sebagai Bupati Bireuen ke depan. Hal itu disampaikan seorang mantan keuchik dari Kecamatan Peudada dan juga seorang keuchik dalam Kecamatan Kota Juang.

“Kami menaruh harapan, nanti tahun 2022 bisa kembalinya si anak hilang. Sebab, sudah terbukti kinerjanya selama ini. Itulah harapan kami, Pak Ruslan bisa kembali memimpin Kabupaten Bireuen. Bagaimana, setuju?” tanya keuchik tersebut yang disambut kata “setuju…!” oleh para hadirin dengan suara serentak.

Menanggapi harapan tersebut, Ruslan menjelaskan, agenda politik Pilkada ke depan masih lama. Apalagi, kalau tidak ada perubahan Undang-undang Pemilu, jadwal Pilkada ke depan diserentakkan seluruh Indonesia pada tahun 2024 mendatang.

Jadi, kata Ruslan, dirinya belum memikirkan ke mana nanti akan melangkah. Sekarang, dia lebih memfokuskan diri sebagai wakil rakyat dari Dapil Aceh II di DPR RI.

“Bagaimana ini, saya duduk sebagai anggota DPR RI saja belum. Insya Allah, baru dilantik pada 1 Oktober nanti. Belum apa-apa, eh sekarang sudah diminta turun lagi untuk maju sebagai Bupati Bireuen,” ujar Ruslan sambil tertawa.

Meski demikian, menurut Ruslan, itu terserah permintaan masyarakat. Dia menyatakan, siap saja mengikuti harapan tersebut, kalau memang itu dinilai bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat.

Kalau memang sepakat, kata Ruslan, walau nanti terjadi perubahan Undang-undang Pemilu dan Pilkada serentak dilaksanakan pada tahun 2022, dia menyatakan siap meninggalkan jabatan sebagai anggota DPR RI. Ini demi kepentingan masyarakat Kabupaten Bireuen, meski jabatan atau kedudukannya sekarang sudah lebih tinggi.

“Demi untuk kemaslahatan bersama, orang-orang tua, anak-anak dan juga cucu-cucu kita ke depan, Insya Allah saya siap pulang ke Bireuen untuk bertarung merebut kursi nomor satu,” tegas Ruslan yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Namun, kata Ruslan, apabila melihat perkembangan demokrasi kita sekarang, sudah sangat kebablasan. Bermakna, tidak memandang lagi popularitas dan juga identitas seseorang yang akan dipilih. Tapi, yang penting isi tasnya.

“Kita pandai, hebat, identitas jelas, popularitas oke dan juga segala kelebihan lainnya, tak akan terpilih, kalau tidak ada isi tas,” sebut Ruslan yang mendapat sorakan riuh dari ratusan hadirin.

Kalau masih memakai pola-pola pikir demikian, menurut Ruslan, selamanya kita tidak akan berubah ke arah kebaikan. Sebab, pemimpin yang terpilih karena isi tas, nanti tetap akan mengutamakan dulu memenuhi isi tasnya, ketimbang memikirkan kemaslahatan masyarakat. (Suryadi)