KABAR BIREUEN – Bupati Bireuen H Saifannur S.Sos menghadiri acara Pertemuan Penetapan Jadwal Turun ke Sawah Musim Tanam Rendengan Program Peningkatan Kesehatan Petani Tahun 2018.

Acara tersebut berlangsung di Balee Cot Girek, Gampung Sagoe, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Rabu (10/10/2018). Turut dihadiri Wakil Bupati Bireuen Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH., M.Si, unsur Forkopimda Kabupaten Bireuen, unsur Forkopimcam, Kepala Dinas, Badan dan Kantor.

Tampak juga hadiri, para Mantri Tani, Penyuluh, Mukim, Keuchik, Tgk Imum dan sebahagian Masyarakat dalam Kemukiman Cot Bada, Kecamatan Peusangan dan undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Saifannur dalam inti sambutanya mengatakan, salah satu strategi untuk memacu peningkatan produksi dan produktivitas usaha tani padi khusus di kabupaten Bireuen, dengan mengintegrasikan dukungan kegiatan antar sektor dan antar wilayah dalam pengembangan usaha pertanian.

Bupati juga mengharapkan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berkontribusi langsung dan bersinergi mendukung sektor pertanian, baik penyuluh, pengamat hama mantri tani, TNI-AD, petugas GP3A, P3A dan ketua kelompok tani serta komponen masyarakat lainnya.

Khusus kepada para camat diinstruksikan, agar dapat menggerakkan masyarakat untuk bergotong-royong, membersihkan saluran air dan irigasi, sebelum dibuka pintu air.

Di samping itu, camat juga harus menginformasikan jadwal turun ke sawah hasil pertemuan pada hari ini sebagai pedoman pelaksanaan penanaman pada masing-masing kecamatan.

Kepada masyarakat, Saifannur berharap, petani agar dapat menaati aturan yang diterapkan, baik tentang mekanisme bertanam padi ataupun ketentuan peraturan lain terkait pertanian.

“Dengan demikian, segala permasalahan yang dihadapi dapat diatasi sedini mungkin. Sehingga, apa yang kita harapkan dapat terwujud,” harap Saifannur.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Bireuen, Ir. H. Alie Basyah M.Si, melaporkan, maksud dan tujuan diadakan musyawarah turun ke sawah ini adalah untuk menentukan jadwal-jadwal turun ke sawah secara serentak di Kabupaten Bireuen.

Adapun dalam petermuan ini kita tetapkan beberapa hal pegangan semua petani, yaitu terkait jadwal Kenduri Blang/Gotong Royong, Pembersihan Saluran, Pembukaan Pintu Air, Pengolahan Tanah, Samai Benih, Tanam, Penutupan Pintu Air dan Perkiraan Panen.

Sementara itu, Koordinator Keujreun Blang Kabupaten Bireuen, H. Yusri Abdullah S.Sos menyapaikan, kegiatan khanduri Blang ini merupakan tradisi turun temurun di Aceh dan sekaligus Duek Pakat penentuan jadwal tanam musim rendengan secara serentak tahun 2018.

Sesuai pola tanam di Kabupaten Bireuen yang dibagi dalam dua musim, yaitu musim tanam rendengan dan gadu.

Kegiatan ini menandakan dimulainya turun ke sawah secara serentak dalam kabupaten Bireuen, mulai daerah irigasi Samalanga, Pandrah, Nalan, Peudada dan Pante Lhong. Ditambah lagi puluhan waduk dan embung, dengan total luas tanam 23.200 hektar,

“Kemudian, di Paya Nie yang belum berfungsi penuh 3.121 hektar jadi Total luas tanam kita musim rendengan ini 26.321 hektar,” sebut H. Yusri.

Menurut dia, dari hamparan dan bentangan sawah yang begitu luas, di sinilah menjadi tumpuan harapan tempat usaha masyarakat Kabupaten Bireuen yang 80 persen di antaranya petani sawah. Mereka menggatung hidup dari bertani, untuk menafkahi  keluarganya.

Untuk itu, diharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten Bireuen, khususnya sektor pertanian untuk dijadikan prioritas utama pembangunan. (Herman Suesilo)